CLAI Serukan Dukungan untuk Rohingya
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menyerukan penghentian segala bentuk penistaan dan diskriminasi terhadap esensi, hakekat serta martabat kemanusiaan di atas muka bumi karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima menerima Cendekiawan Lintas Agama Indonesia (CLAI) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Priyo mengaku sempat kecewa karena pemerintah selaku pimpinan Asean tidak cukup proaktif menggunakan daya kewibawaannya untuk merespon kasus ini. Namun dalam beberapa hari terakhir ia menilai langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah jauh lebih baik.
“Hari ini saya sampaikan dengan bangga bahwa pemerintah kita sudah lakukan diplomasi yang sepantasnya dilakukan oleh sebuah negara besar, sebagai pemimpin Asean untuk mencari solusi bagi masalah Rohingya dan Karen ini,” tandasnya.
Ia menyambut baik langkah CLAI untuk mendorong pemerintah untuk lebih berperan sekaligus menjadikan tragedi di negara tetangga itu sebagai pelajaran dan bertekad kasus seperti itu tidak boleh terjadi di Indonesia.
Pada kesempatan itu, juru bicara dari Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI), Cornelius D. Ronowidjojo mengatakan, sSemua institusi, instansi dan lembaga strata global-internasional PBB, regional Asean dan nasional termasuk penyelenggara negara Myanmar dan Indonesia wajib memaksimalkan segala upaya untuk menghentikan tragedi yang diderita oleh komunitas Rohingya dan Karen di Myanmar dan di belahan dunia lainnya.
CLAI didukung para tokoh dari gabungan 6 organisasi yaitu Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKI), Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) dan Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI).
Sekjen KCBI Citra Surya mengingatkan manusia adalah ciptaan Tuhan, sehingga roh setiap insan sumbernya dari tempat sama. Apapun bangsanya, warna kulitnya haruslah saling mengasihi. Organisasi cendekiawan Budha tegasnya menyampaikan kepedulian atas tragedi yang terjadi, dan mengimbau semua pihak menyatukan tekad agar tragedi ini dapat diselesaikan dan jangan sampai terulang kembali.
Sementara Sekjen ISNU M. Kholid Syeirazi menjelaskan, 6 organisasi lintas agama yang mendukung CLAI sering berkumpul dan berdiskusi tentang permaslahan bangsa. “Kita bicara dalam nilai moral yang berlaku universal,” ungkapnya. Ia secara khusus berharap pemerintah Indonesia bisa lebih proaktif dan memaksimalkan diplomasi bilateralnya dalam mengurai permasalahan yang menimpa etnis Rohingya dan Karen di Myanmar. (iky)foto:wy/parle